Monitoring Perkembangan Kegiatan 2024, Tim IRRI Kunjungi Kalimantan Selatan
BARITO KUALA (bsip-kalsel) --- Implementasi kegiatan Rice Crop Manager (RCM) di Kalimantan Selatan memasuki tahun kedua pada 2024. Dalam rangka melakukan monitoring terhadap implementasi kegiatan, khususnya di agroekosistem rawa pasang surut, tim IRRI melakukan kunjungan ke Kalimantan Selatan. Tim yang beranggotakan Dr. Madona Casimero Ph.D sebagai Senior Scientist and sub unit lead for Climate Adaptive Agronomy, Rowena Castillo sebagai Project Manager, Herta Novalina Sipayung, SP, M. Sc., Ph.D sebagai Associate Scientist Crop and Nutrient management, Fadlan Solichin, S.P. sebagai Research technician, Dosma Ulima Simbolon, S.Agr. Sebagai Research technician, dan Bhakti Priatmojo, SP. M.Si dari PSITP BSIP mengunjungi BSIP Kalimantan Selatan, Selasa, 16 Juli 2024.
Dalam diskusi, Kepala BSIP Kalimantan Selatan menyampaikan beberapa perkembangan kegiatan RCM tahun 2024. Diantaranya yaitu implementasi LKP dan NOPT sebanyak 16 dan 18 lokasi dari masing-masing 15 titik yang ditargetkan. Artinya, pelaksanaan kegiatan LKP dan NOPT tahun 2024 melebihi dari target yang ditetapkan oleh RCM Project. Selain itu, tim RCM BSIP Kalimantan Selatan juga telah melakukan sosialisasi terkait dengan Aplikasi LKP pada tiga Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yaitu, BPP Martapura Timur di Kabupaten Banjar, BPP Anjir Muara dan BPP Anjir Pasar di Kabupaten Barito Kuala.
Lebih lanjut, disampaikan berbagai tantangan yang dihadapi dalam implementasi kegiatan pertanaman di lahan pasang surut, khususnya di Kalimantan Selatan. Tantangan-tantangan tersebut antara lain kondisi keasaman air dan lahan, kesulitan dalam pengelolaan air, serta peluang terjadinya keracunan besi pada pertanaman. Berbagai tantangan ini harus dijawab jika ingin meningkatkan produktivitas padi di lahan pasang surut Kalimantan Selatan.
Tim selanjutnya diarahkan untuk melakukan kunjungan langsung ke lapangan, untuk memperkuat gambaran terkait dengan implementasi kegiatan. Tim berkunjung ke tiga kecamatan di Kabupaten Barito Kuala, yaitu Kecamatan Belawang Desa Karang Dukuh, Kecamatan Mandastana Desa Karang Bunga dan Kecamatan Rantau Badauh Desa Danda Jaya yang merupakan lokasi kegiatan RCM Kalimantan Selatan.
Dari hasil kunjungan, tim mendapatkan gambaran terkait dengan kondisi lahan pasang surut Kalimantan Selatan yang cukup berbeda dengan lahan pasang surut di wilayah lain. Lahan pertanian padi yang cenderung sempit karena dipisahkan oleh surjan yang ditanami jeruk sangat berbeda dengan lahan di Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan yang cenderung berada pada hamparan luas, tanpa adanya surjan. Hal ini menjadi tantangan yang harus dicarikan solusi terbaik untuk mendapatkan rekomendasi budidaya padi kususnya terkait dengan pemupukan pada lahan pasang surut spesifik lokasi Kalimantan Selatan. [rn]